style="position:absolute; top: 0px; right: 0px;" />

Senin, 29 September 2014

pancawala

Pancawala
Pancawala atau Pancakumara adalah sebutan untuk lima orang putra Dropadi dari hasil perkawinannya dengan Pancapandawa dalam wiracarita Mahabharata. Istilah Pancakumara berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu “paƱca” yang bermakna lima dan “kumara” yang bermakna putra.
Nama-nama Pancakumara
Nama kelima orang Pancakumara yang dilahirkan oleh Dropadi tersebut antara lain adalah:
1. Pratiwindya putra Yudistira
2. Sutasoma putra Bimasena
3. Srutasena putra Arjuna
4. Satanika putra Nakula
5. Srutakerti putra Sahadewa
Kisah Kematian
Peran Pancakumara dalam cerita Mahabharata jika dibandingkan dengan putra Pandawa lainnya, terutama Abimanyu dan Gatotkaca. Meskipun demikian, Pratiwindya berhasil membunuh Dursasanaputra, yaitu tokoh yang mengakhiri nyawa Abimanyu dalam perang di Kurukshetra.
Setelah perang berakhir, Duryodana sang pemimpin Korawa dalam keadaan sekarat sempat mengangkat Aswatama sebagai panglima untuk meneruskan pertempuran. Aswatama disertai dua orang rekannya yang masih hidup, yaitu Krepa dan Kretawarma menyusup ke dalam perkemahan pihak Pandawa.
Di dalam kemah tersebut, Aswatama membunuh Drestadyumna, pangeran dari Kerajaan Pancala. Ia kemudian menemukan lima orang pria dalam keadaan tertidur. karena mengira kelimanya adalah Pandawa, Aswatama pun langsung membunuh mereka. Selain itu Aswatama juga membunuh Srikandi, kakak Drestadyumna.
Ternyata lima orang yang tewas dibunuh Aswatama sewaktu tidur bukan para Pandawa, melainkan Pancakumara.
Versi pewayangan
Pancawala atau Pancakumara dalam pewayangan, terutama di Jawa bukan terdiri dari lima orang, tetapi hanya seorang saja. Pancawala versi ini adalah putra Yudistira dan Drupadi.
Menurut Mulyono dalam artikelnya yang berjudul Dewi Dropadi: Antara kitab Mahabharata dan Pewayangan Jawa, menyatakan bahwa terjadinya perbedaan cerita antara kitab Mahabharata dengan versi pewayangan Jawa adalah karena pengaruh perkembangan agama Islam[1]. Setelah Kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu runtuh, munculah Kerajaan Demak yang bercorak Islam. Pada masa itu, segala sesuatu harus disesuaikan dengan hukum agama Islam. Pertunjukan wayang yang pada saat itu sangat digemari oleh masyarakat, tidak diberantas ataupun dilarang melainkan disesuaikan dengan ajaran Islam.
Dalam nersi aslinya, Dropadi menikah dengan kelima Pandawa karena perintah ibu mereka yang menyuruh tanpa sengaja. Meskipun demikian, para pujangga Islam tetap saja memandang poliandri sebagai hal yang kurang baik. Oleh karena itu, Dropadi versi Jawa pun dikisahkan hanya menikah dengan Yudistira saja, dan berputra satu orang bernama Pancawala.
Dalam versi ini, Pancawala menikah dengan sepupunya, yaitu Pregiwati putri Arjuna. Pregiwati memiliki kakak bernama Pregiwa yang menjadi istri Gatotkaca putra Bimasena.
=====Wikipedia===
Raden Pancawala putera Prabu Yudistira dengan Dewi Drupadi. la menjadi anak angkat Raden Wrekudara, karena disebut roman mukanya serupa Wrekudara. Dalam perang Baratayudha ia dibunuh oleh Aswatama pada waktu tidur. Maka ibu Pancawala menangis dengan menyesal, karena kematiannya bukan lantaran perang, sedang waktu itu dalam perang Baratayudha.
BENTUK WAYANG
Raden Pancawala bermata jaitan, hidung, mancung, muka tenang. Rambut terurai bentuk gembel, terhias dengan garuda membelakang dengan sunting waderan. Berkalung kesatria (bulan sabit). Kain katongan (kerajaan).
Sedjarah Wayang Purwa, terbitan Balai Pustaka juga tahun 1965. Disusun oleh Pak Hardjowirogo.
=========================
Adalah putra Yudhistira dan Drupadi. Sejak kecil sebenarnya sudah memperlihatkan bakatnya dalam olah kanuragan dan ilmu kautaman yang tinggi.
Namun peristiwa menyedihkan terjadi, dimana dia terpedaya oleh gerombolan perompak yang dihasut oleh Kurawa. Pancawala tak sadar diri cukup lama. Sampai membuat Gatotkaca masgul merasa gagal melindungi kakak sepupunya ini.
Dia sembuh dari sekarat, tapi kesaktiannya tak kembali semula. Dia menjadi orang yang lemah, sehingga kemudian lebih banyak belajar ilmu seni dan kautaman.
Kancah di perang Baratayudha juga tak banyak. Dia mati setelah Baratayudha, ketika ada penyusup masuk ke negri Hastinapura bermaksud membunuh penerus tahta, Parikesit. Lawannya terlalu sakti baginya.


PERNIKAHAN PANCAWALA
Lamaran Pancawala anak dari Puntadewa diterima oleh Arjuna. Pancawala akan dinikahkan dengan putrinya Pergiwati di kesatrian Madukara. Hal yang masih berupa pembicaraan keluarga ini disepakati akan diresmikan. maka segeralah Ngamarta mengirim orang untuk melakukan lamaran resmi. sedianya yang akan melakukan lamaran adalah Sri Bhatara Kresna mewakili baginda raja Puntadewa.

Kabar beredar juga ke Hastina. Di Hastina Drona membikin suatu strategi. dia mengajukan sebuah usulan agar melamar Pergiwati dan disandingkan dengan Lesmana Mandrakumara putra mahkota Hastinapura. sang Prabu Duryodana setuju. maka berangkatlah utusan dari Hastina Pura, yaitu Resi Drona, Baladewa dari Mandura dan Karna raja Ngawangga.
Utusan dari Hastina tiba, lalu karena pakewuh singkat cerita Arjuna menerima lamaran dari Hastina. dan bersiaplah pesta diadakan antara Lesmana Mandakumara dengan Pergiwati. Sementara itu untuk memberitahu ke Ngamarta Arjuna mengirim Petruk dan Punakawan untuk menyampaikan berita bahwa lamaran Pancawala dan Ngamarta di tolak.
Punakawan sampai di Ngamarta, rombongan penglamar sudah siap berangkat. mereka kaget ketika menerima kabar bahwa lamaran di tolak. Werkudoro sangat marah karena menilai penolakan adalah suatu kekurangajaran Arjuna kepada kakaknya, Puntadewa. Werkudoro dilerem oleh Puntadewa. Akhirnya Kresna dan Werkudoro ke Madukoro untuk ikut menghadiri undangan pernikahan Pergiwati dan Lesmana.
Pancawala merasa sedih, dan dihibur Punakawan. Punakawan berjanji akan membantu. lalu mereka segera pamit dari siti hinggil Ngamarta dan pergi ke Madukoro untuk mengupayakan agar Pergiwati mau untuk menikah dengan Pancawala. Sementara Puntadewa mengundurkan diri dari siti hinggil dan menemui Drupadi. Berkata bahwa Arjuna menolak lamaranya. Drupadi sangat marah dan sedih. lalu meminta agar Punta dewa mau membalas penghinaan Arjuna. Sangking menahan emosi sudah lama, tak kuat lagi. Puntadewa seketika menjadi raksasa yang menggetarkan jagad. Segera pergi ke Madukoro akan memangsa Harjuna.
Di taman kaputren Madukoro. Lesmana masuk ketemu Pergiwati. Sebenarnya ke 2 orang ini saling suka, tapi saling malu malu. Dengan sedikit intrik intrik Pancawala memeriksa kesetiaan Pergiwati. Akhirnya Pergiwati menangis dan mengaku menerima lamaran Lesmana karena takut ayahnya. Akhirnya Pancawala dan Pergiwati bercumbu ditaman. Ketahuan, lalu geger. dengan bantuan Antasena, Antaredja dan Gatotkaca para penghantar penganten kurawa bisa dipukul mundur.
Arjuna marah mendengar kabar ini, tapi sebelum Arjuna sempat mengatasi kerusuhan di kaputren, Madukoro kedatangan raksasa luar biasa besar. Arjuna kewalahan menghadapinya. sampai lari dan bersimpuh dibawah kaki Kresna. Disana Kresna berkata apakah Arjuna sadar kesalahanya kepada Puntadewa? Arjuna mengaku salah. lalu dusuruh oleh Kresna untuk memakai baju putih putih bersama Pergiwati dan Pancawala untuk datang bersujud di kaki raksasa.
Raksasa menjadi terharu dan berubah wujud kembali menjadi Puntadewa. dan akhirnya pernikahan Pancawala dan Pergiwati dilangsungkan.


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar